Sang Guru, Petani, dan Pejuang Lingkungan - KOMPASIANA
Track record sang guru di kancah pertanian organik. Seperti yang tertulis dalam sebuah media kompasiana pada 26 November 2015.
Mengutip sedikit kalimat dari kompasiana, yang menyatakan bahwa "Segala jerih payah Pitoyo selama bertahun-tahun bukannya tak mendapat apresiasi dari pemerintah, berbagai penghargaan pernah diterimanya. Mulai Anugerah Ketahanan Pangan nasional Tahun 2006, penghargaan Budidaya Sayuran Organik tingkat nasional Tahun 2006, Kalpataru Perintis Lingkungan tingkat Kabupaten Semarang Tahun 2007 hingga Adhikarya Pangan Nusantara tahun 2011 sempat diterimanya. Penghargaan-penghargaan itu tak membuat Pitoyo jumawa, ia tetap rendah hati, santun, dan bersahaja. Yang menarik, profesinya sebagai guru tetap dipertahankan, padahal honor yang diterimanya sebenarnya tidak seberapa. Jadi, meski saban pagi harus menempuh perjalanan sekitar 10 kilo meter, dirinya sangat menikmatinya. Baginya, guru adalah profesi yang mulia. Walau mengajar di sekolah swasta yang kurang dikenal oleh masyarakat Kota Salatiga."
Mengutip sedikit kalimat dari kompasiana, yang menyatakan bahwa "Segala jerih payah Pitoyo selama bertahun-tahun bukannya tak mendapat apresiasi dari pemerintah, berbagai penghargaan pernah diterimanya. Mulai Anugerah Ketahanan Pangan nasional Tahun 2006, penghargaan Budidaya Sayuran Organik tingkat nasional Tahun 2006, Kalpataru Perintis Lingkungan tingkat Kabupaten Semarang Tahun 2007 hingga Adhikarya Pangan Nusantara tahun 2011 sempat diterimanya. Penghargaan-penghargaan itu tak membuat Pitoyo jumawa, ia tetap rendah hati, santun, dan bersahaja. Yang menarik, profesinya sebagai guru tetap dipertahankan, padahal honor yang diterimanya sebenarnya tidak seberapa. Jadi, meski saban pagi harus menempuh perjalanan sekitar 10 kilo meter, dirinya sangat menikmatinya. Baginya, guru adalah profesi yang mulia. Walau mengajar di sekolah swasta yang kurang dikenal oleh masyarakat Kota Salatiga."
0 komentar: